LUBUKLINGGAU MT-Selama menjabat Direktur PDAM Tirta Bukit Sulap (TBS) Kota Lubuklinggau sejak 2016, banyak perubahan dan terobosan yang dilakukan Hj Ratna Machmud.
Selain berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, Ratna Machmud juga peduli terhadap nasib pensiunan PDAM, yakni dengan cara menaikkan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP).
Di bidang teknis, sejumlah kemajuan juga telah dicapai oleh jajaran PDAM-TBS. “Saat ini sedang dalam perluasan jaringan. Demikian pula dengan penambahan pelanggan, jika pada 2016 lalu hanya 12.000, sekarang meningkat secara signifikan mencapai 19.000,” ungkap Kepala Bagian (Kabag) Umum PDAM TBS Kota Lubuklinggu, Dadang Lesmana, Selasa (29/9).
Menurut Dadang, ditunjuknya Ratna Machmud sebagai Direktur PDAM TBS pada pertengahan 2016 lalu oleh Wali Kota Lubuklinggau, ternyata tepat sekali. Salah satu kebijakan kongkritnya, dapat menyelesaikan masalah besar di PDAM-TBS.
Terlebih, Ratna Machmud diangkat karena banyaknya pengalaman semasa aktif sebagai ASN beberapa waktu lalu, mulai dari di Dinas PU Provinsi sampai PU Pusat. Diketahui, Ratna Machmud juga merupakan lulusan teknik sipil semasa kuliah.
“Saat ini telah terbangun rumah pompa intake yang mampu menampung 4 pompa yang beroperasi secara bergilir. Dulu cuma 1 pompa yang hidup sampai 24 jam,” tambah Dadang.
Tak hanya itu, PDAM-TBS juga membangun reservoir 3000 M3 yang membuat continuitas air terjamin. Bahkan, proyek ini hasil kerjasama dengan pemerintah Hongaria untuk instalasi pengelolahan air lengkap sehingga bisa melayani 1.800 rumah di Kelurahan Batu Urip.
“Sementara, perluasan jaringan di daerah-daerah perumahan baru di Lubuklinggau yang semakin pesat pertumbuhannya akibat program perumahan subsidi pemerintah terus dimaksimalkan,” rinci Dadang.
Diketahui, PDAM-TBS telah melakukan perluasan pelayanan untuk pemasangan pipa di wilayah-wilayah yang belum terlayani oleh PDAM selama 4 tahun berturut-turut.
“Ini merupakan bantuan pusat, provinsi dan daerah. Kita terpacu bekerja maksimal, sebab jajaran PDAM-TBS bekerja pagi, siang dan malam selama 24 jam untuk masyarakat Lubuklinggau dengan pengawasan full dari ibu Ratna yang langsung terjun ke lapangan,” pungkasnya. (*)