MUSI RAWAS MT-Keberadaan Universitas Musi Rawas (Unmura) sebagai satu-satunya universitas di Kabupaten Mura ternyata jauh dari perhatian Pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Mura.
Padahal bila digarap dengan maksimal keberadaan Unmura yang memiliki fakultas Pertanian tentu mampu mendorong kemajuan Kabupaten Mura yang notabene merupakan daerah pertanian. Penegasan ini disampaikan salah seorang Dosen Unmura, Zaini Amin, Minggu (18/10)
“Unmura masih membutuhkan perhatian pemerintah daerah, pasca kepemimpinan Bupati Ridwan Mukti terdahulu, sedikit sekali kiprah yang diberikan Pemda untuk Unmura,” jelasnya.
Adapun kegiatan dikerjakan Unmura di Kabupaten Musi Rawas sekarang, adalah kegiatan penelitian jangka menengah yg digagas Ridwan Mukti dari tahun 2013 lalu. Kegiatan tersebut berupa rekayasa genetik varietas lokal Dayang Rindu, dan tahun ini diharapkan melalui sidang varietas, fapat diintroduksi menjadi varietas unggul Dayang Rindu generasi baru.
“Yang kami kerjakan sekarang, itu bentuk kerjasama dengan Ridwan Mukti tujuh tahun lalu, yang hingga saat ini masih berjalan,” selorohnya.
Namun hal ini dinilai Zaini justru berbanding terbalik dengan Kabupaten Muratara maupun Kota Lubuklinggau yang selalu melibatkan Unmura dalam beberapa progres pembangunan.
“Kalau Pemkab Mura kurang percaya dengan hasil kerja Unmura rasanya aneh, karena Kota Pagar Alam saja memanfaatkan Unmura untuk mengelola Kelitbangan,” tambahnya.
Contoh kecil saja, sebagai daerah yang sudah berumur 71 Tahun, Kabupaten Mura memiliki universitas yang secara kelembagaan masih akreditasi C. Hal ini tak lain karena dosen yang berkualifikasi doktor masih sedikit.
Kemudian, program studinyapun, dosen masih terbatas B. Karena dosen berkualifikasi S3, kecuali prodi agrotek, hanya 2 orang, 5 prodi lainnya belum ada doktor.
“Kalau Pemkab Mura serius untuk memajukan dunia pendidikan bukan hal sulit untuk memberikan beasiswa S3 pada para dosen berprestasi,” tambahnya. (*)