MUSI RAWAS MT- Belum genap tiga bulan tuntas dikerjakan, jalan setapak jalur pejalan kaki di Objek Wisata Curug Tinggi Desa Taba Remanik, Kecamatan Selangit diduga sudah mengalami kerusakan. Selain bergelombang, jalan tersebut sudah banyak yang pecah atu retak. Bahkan rapuh sehingga batunya pun nampak jelas (nongol).
Berdasarkan pantauan awak media, ruas jalan yang dibangun oleh CV. Arselbersaudara itu, saat ini telah mengalami kerusakan yang semestinya tidak terjadi. Batu-batuan kasar terlihat jelas kepermukaan, sehingga warga yang melintasi jalan tersebut merasa heran. Tak sedikit pula diantara mereka berprasangka negatif terhadap pembangunan jalan tersebut.
Proses pekerjaan pembangunan jalan ini diduga tanpa ada pengawasan, sehingga tidak sesuai spesifikasi jalan pada umumnya, terlihat dari mutu serta agregat dipakai tidak sesuai nampak bagian dalamnya terdapat tanah serta tak menggunakan agregat kasar (split) sesuai ketentuan pembuatan jalan pada umumnya. Sehingga jalan tersebut cepat sekali rusak di seluruh bagian sisinya.
Selain itu, material yang digunakan seperti batu koral kualitasnya sangat jelek sekali. Sebab, bukan batu koral tetapi kerikil bercampuran dengan pasir dan tanah.
Seperti kekurangan semen ya, kata salah seorang warga Desa Taba Remanik kepada awak Media ini, namun tak ingin disebutkan namanya.
“Sejak jalan ini dibangun hingga selesai papan merek tidak ada,” katanya.
Menurut informasi dari beberapa narasumber menyebutkan, proyek pembangunan jalan setapak jalur pejalan kaki di Objek Wisata Curug Tinggi ini dianggarkan melalui APBD 2020 dengan nilai kontrak sebesar Rp 195.000.000.00. Dan dibangun sepanjang 200 meter.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Dinas Parawisata Kabupaten Mura, tentang penyebab kerusakan jalan tersebut ( NK )